Senin, 29 Mei 2017

LAPORAN PENELITIAN AKHIR OBSERVASI KLENTENG BUN HAY BIO



Daftar Isi
BAB I Pendahuluan 2
a.       Latar Belakang 2
b.      Permasalahan 2
c.       Rencana Kegiatan yang akan dilakukan………………………………………………………………………………………...3
BAB II Pelaksanaan Kegiatan
a.       Deskripsi 4
b.      Sistematika Kegiatan 5
c.       Lokasi Kegiata …………………………………………………………………..........................5
d.      Waktu Kegiatan …………………………………………………………………………………5
e.       Pihak-pihak yang di libatkan ……………………………………………………………………5
BAB III Penutupan……………………………………………………………………………………………..6
a.       Kesimpulan…………………………………………………………………………………....6
b.      Saran………………………………………………………………………………………......6
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………….....................7












BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Kelenteng adalah sebutan untuk tempat ibadah penganutkepercayaan tradisional Tionghoa di Indonesia pada umumnya. Dikarenakan di Indonesia, penganut kepercayaan tradisional Tionghoa sering disamakan sebagai penganut agama?Konghucu,, maka klenteng dengan sendirinya disamakan sebagai tempat ibadah agama Konghucu.
Tidak ada catatan resmi bagaimana istilah “Klenteng” ini muncul, tetapi yang pasti istilah ini hanya terdapat di Indonesia karenanya dapat dipastikan kata ini muncul hanya dari Indonesia. Sampai saat ini, yang lebih dipercaya sebagai asal mula kata Klenteng adalah bunyi?teng-teng-teng?dari lonceng di dalam klenteng sebagai bagian ritual ibadah. Klenteng juga disebut sebagai bio yang merupakan dialek Hokkian dari karakter (miao). Ini adalah sebutan umum bagi klenteng di Cina.
Salah satu Klenteng yang ada di Indonesia yaitu Klenteng Boen Hay Bio disebut sebagai wihara tertua yang ada di daerah Serpong, Tangerang. Usia klenteng tersebut diperkirakan sudah mencapai tiga ratus tahun. Berdasarkan penuturan pengurus, Wihara Boen Hay Bio dibuat tahun 1694 sebagai tempat ibadah umat Budha. Tanggal 24 bulan keenam penanggalan Cina diperingati sebagai ‘hari jadi’ klenteng. Pada saat itu, biasanya klenteng dipadati pengunjung yang datang untuk berdoa. Ulang tahun klenteng juga kerap dimeriahkan dengan berbagai atraksi seperti pertunjukasn barongsai, gambang kromong, hingga pertunjukan lenong.
B.     Permasalahan
Klenteng Boen Hay Bio ini tepatnya terletak di Jalan Pasar Lama Serpong RT 014/05 Cilenggang, Serpong, Tangerang Selatan. Kelenteng Boen Hay Bio merupakan klenteng tertua yang ada di daerah Serpong karena klenteng ini sudah berusia tiga ratus tahun dan sudah sepuluh kali direnovasi.
Di bagian depan Kelenteng Boen Hay Bio, terdapat tulisan pada gerbang yang berbunyi “Boen Hay Bio, Vihara Karuna Jala” serta ornamen sebuah kepiting raksasa. Rupanya kepiting dalam budaya Tionghoa dipercaya dapat melindungi kuil dan mampu mmengusir roh-roh jahat yang bergentayangan.
Saat masuk ke ruang utama Kelenteng Boen Hay Bio, ada lilin dan pelita minyak yang selalu menyala, karena merupakan lambang kehidupan yang tak boleh mati. Arca naga berukuran besar dengan detail yang elok melilit di pilar kelenteng. Kemudian juga terdapat meja dengan ukiran naga dan burung hong indah dalam posisi berhadapan. Di atas meja tergeletak peralatan bebunyian berusia tua yang digunakan sebagai perlengkapan upacara sembahyang di Kelenteng.
C.    Rencana Kegiatan yang akan dilakukan
Metode observasi ini dilakukan dengan menggunakan beberapa langkah. Yang pertama, dengan menentukan daerah mana yang ingin diteliti. Kedua, mencari sumber informasi yang akan didapat mengenai penelitian tersebut dengan melakukan wawancara. Ketiga, mendokumentasikan berupa photo dan video yang berada di Klendeng Boen Hay Bio, Serpong.












BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A.    Deskripsi
Klenteng Boen Hay Bio ini merupakan salah satu klenteng tua yang berada di kota Tangerang, satu Boen Tek Bio berada di daerah pasar lama, Bun San Bio - Nimmala berada di daerah pasar baru dan Boen Hay Bio ini ada dilokasi Serpong, Desa Cilenggang, Serpong.

Usia Klenteng Boen Hay Bio diperkirakan sudah mencapai 300 tahun lebih, berdiri pada 1694, berlokasi di Serpong, Tangerang. “Ada patung kepiting di gapura depannya,”. Bagian depan Klenteng Boen Hay Bio, dengan tulisan pada gerbang berbunyi “Vihara Karunayala, Boen Hay Bio Serpong”. Halaman Klenteng Boen Hay Bio ini cukup luas, dengan warung penduduk terletak di sebelah kanan depan bangunan, di bawah pohon beringin.

Untuk arsitektur Klenteng Boen Hay Bio tidak jauh beda dengan Klenteng pada umumnya dihiasi ornamen khas tanah Tiongkok. Pada bagian gerbang pintu kuil terdapat kepiting raksasa, dalam budaya Cina kepiting dipercaya dapat melindungi dan mengusir roh jahat.

Di ruang utama Klenteng, selain kedua naga besar yang melilit pilar, juga terdapat meja dengan ukiran naga dan burung hong indah dalam posisi berhadapan. Di atas meja tergeletak peralatan bebunyian berusia tua yang digunakan sebagai perlengkapan upacara sembahyang diKlenteng.

Banyak pengunjung datang ke Klenteng Boen Hay Bio untuk memuja Dewi Kwan Im yang merupakan lambang kebajikan. Hal ini sesuai dengan makna istilah Boen Hay Bio yang berarti kebajikan setinggi gunung dan sedalam lautan. Selain altar utama yang berisi patung Satya Dharma Bodhisatwa, terdapat 13 Altar. Di klenteng ini sendiri terdapat beberapa altar sembahyang. Tidak hanya di lantai dasar, beberapa altar juga ada di lantai atas. selain sebagai tempat ibadah umat Kong Hu Tcu dan Tao, klenteng ini juga digunakan sebagai tempat ibadah umat Buddha. Kita bisa menemukan altar dengan patung Budha berwarna emas di salah satu ruang di lantai at
as.

B.     Sistematika Kegiatan
Ketika kami mengunjungi Klenteng Boen Hay Bio kami berbincang-bincang dengan salah satu pengurus klenteng tersebut yaitu pak Chandra yang katanya beliau keturunan ke 6. Klenteng adalah awalnya suatu tradisi atau kepercayaan orang Tiong hoa akan tetapi ketika orde baru klenteng harus disatukan dengan Budhis (vihara). Klenteng dan Vihara itu berbeda, Klenteng menganut tiga ajaran dharma, yaitu :
1.      Tao
2.      Konghucu
3.      Budhis.
a.       Patung Kepiting
Selain berbincang-bincang kita berkeliling melihat semua ruangan yang ada di klenteng tersebut. Di gapura pintu masuk terdapat patung kepiting raksasa kenapa demikian, karena klenteng ini dulunya adalah laut, “hay” sendiri artinya laut. Kemudian Kepiting ini adalah hewan yang luar biasa, Kepiting walaupun jalannnya miring tapi satu tujuan.
b.      Lampion, lilin dan Warna bangunan
Lampion-lampion sebagai lambing penerang kehidupan. Adapun warna-warna dalam Klenteng tersebut yaitu Kuning berarti logam, Putih berarti air, hijau berarti kayu, merah berarti api dan hitam berarti bumi. Sedangkan lilin ia mengkorbankan seluruh tubuhnya untuk manusia. Ketika sesorangb ada masalah maka ia akan menyalakan lilinnya dan berdoa memohon agar menerangi masalahnya.
c.       13 Altar
Terdapat beberapa altar di klenteng tersebut  
1.      Thian Kong = Tuhan Allah
2.      Sam Kwan Tai te = 3 dewa (Bumi, Air dan Langit)
3.      Sam Pok/Kwan Se im po sat = tuan rumah yang didewakan sebagai panglima perang
4.      Tho Tee kong = dewa bumi
5.      Kwan Se imp po sa
6.      Hok tek ceng sin
7.      Kwee seng ong
8.      Thay Siang lo kun
9.      Tay sun
10.  Ci kung Hok Hud
11.  Su beng Ciao Kun
12.  Budhaa Gotama
13.  Dewa-dewi

C.    Lokasi dan Waktu Kegiatan
Berlokasi di Desa Cilenggang, Serpong. Tangerang Banten
Waktu kegiatan dilakukann pada tanggal 02 April 2017
D.    Pihak-Pihak yang dilibatkan
Pengurus Klenteng Boen Hai Bio Pak Chandra.











BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Klenteng Boen Hay Bio ini tepatnya terletak di Jalan Pasar Lama Serpong RT 014/05 Cilenggang, Serpong, Tangerang Selatan. Kelenteng Boen Hay Bio merupakan klenteng tertua yang ada di daerah Serpong karena klenteng ini sudah berusia tiga ratus tahun dan sudah sepuluh kali direnovasi.
Di bagian depan Kelenteng Boen Hay Bio, terdapat tulisan pada gerbang yang berbunyi “Boen Hay Bio, Vihara Karuna Jala” serta ornamen sebuah kepiting raksasa. Rupanya kepiting dalam budaya Tionghoa dipercaya dapat melindungi kuil dan mampu mmengusir roh-roh jahat yang bergentayangan.
B.     Saran
Peninggalan Sejarah yang sangat luar biasa ini adalah sesuatu yang harus di lestariakan, Selain klenteng ini sebagai situs sejarah klenteng ini pun bisa dibudidayakan sebagi tempat wisata karena bangunannya yang  indah ditambah ornamen-ornamen yang unik.










Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar